AS Adalah Sekutu Abadi Israel Oleh Apu' El Indragiry *
Dalam pekan ini serangan membabi-buta Israel telah memakan banyak korban jiwa berjumlah ratusan, baik di kawasan Palestina maupun Lebanon dan yang lebih menyedihkan lagi mayoritas korbannya adalah warga sipil yang tidak berdosa sama sekali. Dalam menjalankan politik luar negerinya. AS selalu menggunakan standar ganda. Konflik berkepanjangan di Timur Tengah antara Palestina dan Lebanon melawan hegemoni Israel. ini juga karena andil AS yang mem-veto kecaman para anggota dewan tetap PBB atas tindakan Israel yang brutal. Standar ganda itu pulalah yang menyebabkan Israel begitu percaya diri untuk menyerang Palestina dan Lebanon, karena Israel tahu semua tindakan dan aksinya selalu didukung oleh sobat kentalnya (Amerika Serikat). Membicarakan Israel tanpa AS ibarat sayur tanpa garam. Masyarakat dunia pasti bertanya-tanya kenapa Israel selalu dibela oleh AS? Karena AS punya kepentingan di Timur Tengah dan Israel punya peran penting disana. Kenapa Israel begitu leluasa utnuk menggalang dukungan dari AS? Karena semua penentu kebijakan politik Bush adalah mayoritas dari keturunan kaum imigran Yahudi. Ada banyak faktor kenapa AS selalu menjadi teman mesranya Israel : pertama gerakan zionis Yahudi telah merasuki dan menggerogoti para penentu kebijakan pemerintahan AS, sehingga mau tidak mau kebanyakan kebijakan pemerintahan AS banyak disetir oleh Israel. Ini bisa di buktikan bagaimana America-Israel Public Affairs Commitee (AIPAC) bisa dengan leluasa mengetahui rahasia-rahasia negara AS. Kedua Israel sebagai pengawal AS untuk menancapkan hegemoninya di kawasan Timur Tengah, ini sangat urgent untuk melindungi kepentingan ekonomi khususnya minyak AS di kawasan ini, AS butuh negara yang bisa melindungi kepentingannya. Ketiga sokongan dari AS untuk menancapkan kukunya negeri zionis Yahudi di Palestina, melalui warga Israel yang telah menjadi penentu kebijakan pemerintahan AS. ada beberapa mitos dasar zionisme yang digunakan Israel untuk bisa menjustifikasi pendudukannya di tanah Palestina (Raplh Schoenman: 1988), pertama adalah tentang "sebuah negeri tanpa bangsa,untuk bangsa tanpa negeri" mitos yang sangat licik digunakan untuk menyebarkan fiksi bahwa Palestina adalah tanah yang masih kosong, padahal bangsa Palestina sudah menempatinya sepanjang sejarah. Kedua mitos tentang "demokrasi Israel", koran-koran dan televisi di Tel – Aviv tentang negara Israel sebagai demokrasi sejati di Timur Tengah, padahal itu tidak lebih baik daripada Apartheid Afrika Selatan. Ketiga bahwa "keamanan" sebagai kekuatan penggerak kebijaksanaan Luar negeri Israel. Keempat mitos bahwa zionisme sebagai "pewaris moral dari korban-korban Holocoust", inilah mitos yang paling tersebar dan mendalam. Jadi sangat irrasional jika kita ingin melihat perdamaian di kawasan Timur Tengah selama Israel dan Amerika Serikat masih TTM-man (Temen-Teman tapi Mesra). Kedamaian tidak akan tercapai karena setiap tindakan Israel adalah seolah-olah tindakan Amerika Serikat itu sendiri. Meskipun dunia sudah muak dengan tingkah polah dua negara ini, tetap saja perdamaian di kawasan Timur Tengah adalah utopis selama Israel masih berafiliasi dengan Amerika Serikat dalam menjalankan kepentingannya. *Aktifis "Rumpun Melayu Pecinta Syariat"Riau, tinggal di Jogja pegiat "Dunia Puisi Islami" Labels: tulisan sahabat |