Khilafah Fighters  

Laa 'Izzata illa bil Islam  
Walaa Islama illa bisy Syariah  
Walaa Syariata illa bid Daulah   Daulah Khilafah Rasyidah  





Locations of visitors to this page

Ada user online
Thursday, 8 February 2007

Komodifikasi Cinta

Komodifikasi Cinta

oleh : M. Awan Eko Sabilah 


Di era materialistis dan sangat kapitalistik ini, cobalah engkau ajak beberapa orang untuk berteriak di depan pasar menyampaikan keinginan kalian yang sama, maka tidak akan engkau harus menunggu lama pelbagai fasilitas-berorientasi ekonomis tentunya-akan disediakan untuk memehuni keinginan engkau dan kawan-kawanmu.

Dan jangan lagi engkau bertanya tentang batas-batas "previllege", sisi sakral kemanusiaanmu yang tidak boleh diperjual belikan, karena engkau akan ditertawakan, syukur-syukur kalau tidak hinakan.

Cantik, tampan, ketulusan, kehormatan, baik-budi, harga diri, tangis, tawa adalah komoditi industri yang tidak aneh dan memang laris untuk diperdagangkan, termasuk salah satu sisi emosi kita yang sejatinya agung ; cinta.

Engkau masih belum percaya?

Baiklah,besok saat engkau terjaga dari tidurmu di pagi hari dan kalender menujukkan tanggal 14 Februari, kalau engkau punya "orang dekat" yang mengasihimu mungkin mereka akan memberimu sepotong coklat, bunga, atau apalah,plus bonus sebuah kecupan sembari ucapan lirih "Say,selamat hari kasih sayang".

Atau kalau engkau bernasib sama seperti aku-anggota IJO LUMUT ( Ikatan Jomblo Lucu dan Imut )- tetapi berprinsip tidak (akan pernah) ingin pacaran atau membuat "ikatan melankolik" dengan lawan jenismu dengan dalih apapun ( koordinasi program dakwah, syuro,kopdar dan semacamnya) sebelum nikah, maka cobalah engkau buka jendela kamar tidurmu dan lihatlah ada apa di luar sana.

Jangan heran jika kemudian engkau melihat berduyun-duyun pasangan berkulit sawo matang,tapi berambut ( hasil kamuflase warna ) pirang-korban gegar budaya-saling memadu kasih mengatasnamakan momentum "hari kasih sayang".

Dan sekali lagi cukong-cukong pasar itu akan berjingkrak kegirangan menyambutnya dengan pelbagai aksesoris bernuansa cinta, dari barang yang "netral" semisal bunga, coklat, kalung, cincin dan sebangsanya sampai sesuatu yang membuat kita tidak henti-hentinya mengaruk-garuk kepala dan mengelus dada.

Apa hubungannya coba antara hari kasih sayang dengan "karet pengaman" berwarna pink yang diklaim mengokokohkan cinta dua insan manusia yang secara samar menyodorkannya pada muda-mudi kita?

Duh, mungkin kita akan dianggap terlalu naif untuk mempertanyakan hubungan "kasualitas-aksiomatik" antara cinta dan "silaturahmi kelamin" ( pra nikah )? Keberanian ? bukti cinta? atau kedunguan berjamaah?

Sudahlah, lebih baik tanggal 14 februari esok dengan ditemani singkong rebus dan segelas air putih, kita menyimak seorang ustadz berkisah bukan tentang cerita pendeta valentino - yang menjadikan tanggal itu disebut dengan namanya- tetapi kisah tentang keagungan dan kesucian cinta Yusuf alahissalam dan Zulaikha.......

Kota Cinta, 3 Februari 2007
posted by Arief @ 11:57  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Arief Rachmansyah
Kota Malang


cmplt prfl