|
Friday, 31 August 2007 |
|
Khalifah Juga Manusia Dr. Fahmi Amhar Alumnus Vienna University Peneliti Sejarah Islam.
Konferensi Khilafah Internasional (KKI) yang digagas oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 12 Agustus 2007 lalu mulai menuai bola salju. Di harian Media Indonesia 24 Agustus 2007 lalu muncul dua tulisan yang mempersoalkan ide-ide HTI.
M. Hasibullah Satrawi (alumnus al-Azhar Kairo) mempertanyakan prosedur pemerintahan seperti apa yang hendak diciptakan? Satrawi menganggap HTI mengalami kerancuan paradigma, yang di satu sisi ingin menegakkan pemerintahan khilafah (yang menurutnya pada masa awal Islam sarat dengan nilai-nilai demokrasi), tetapi di sisi lain HTI anti demokrasi. Bahkan dia pertanyakan apakah HTI sama atau memang Khawarij baru – suatu hal yang juga dilontarkan oleh kelompok Salafi.
Sedang Zuhairi Misrawi (Direktur Moderate Muslim Society) menggunakan pendekatan hermeneutik. Istilah khalifah dan khilafah dikatakan mengalami perkembangan dan partikularisasi, dari "mandat Tuhan yang diberikan kepada setiap manusia apapun agamanya" menjadi "justifikasi dan legitimasi suatu klan politik". Kedaulatan Tuhan atau sistem khilafah menurutnya adalah kalimat mulia tapi maknanya bisa menjadi batil.
Lepas dari soal setuju atau tidak dengan isinya, keberadaan dua tulisan itu dapat bernilai positif, dan justru diharapkan oleh HTI untuk membuka perdebatan ilmiah yang mengandalkan kekuatan logika. Sepanjang pergumulan saya dengan gerakan HT selama lebih kurang 17 tahun, saya melihat bahwa gerakan ini sangat concern dengan adu argumentasi ilmiah, dan bukan kekerasan atau main larang bicara yang hanya mengandalkan logika kekuatan. Justru logika kekuatan ini yang akhir-akhir ini ditunjukkan oleh penguasa negeri ini, yang mencekal dan mendeportasi dua pembicara KKI dari Luar Negeri, serta melarang dan menekan beberapa tokoh Dalam Negeri agar tidak berorasi di forum KKI.
Sebenarnya apa yang dipersoalkan oleh dua penulis di atas, sudah terjawab oleh buku-buku HT sendiri. Dalam buku Ajjihzah daulatih khilafah (Struktur Negara Khilafah) yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir (Internasional) tahun 2005, ditegaskan bahwa sistem khilafah adalah sistem manusia dan bersifat duniawi. Khalifah juga manusia, dan negara Khilafah bukan negara teokrasi.
Meskipun istilah Khalifah dipakai secara umum di dalam Qur'an Surat al-Baqarah ayat 30 (Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi"), namun Rasul telah dengan jelas membatasi istilah itu untuk pemerintahan pasca Nabi. Nabi bersabda dalam hadits riwayat Muslim: "Dulu Bani Israel diurus dan dipelihara oleh para nabi. Setiap seorang nabi meninggal, nabi yang menggantikannya. Sesungguhnya tidak ada nabi sesudahku dan akan ada para khalifah, dan mereka banyak". Para sahabat bertanya, "Lalu apa yang kau perintahkan kepada kami?" Nabi menjawab, "Penuhilah baiat yang pertama, yang pertama saja, dan berikanlah kepada mereka hak mereka. Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban mereka atas apa yang mereka urus".
Di hadits yang lain Rasulullah sangat menekankan kesatuan negara, sehingga melarang munculnya kepala negara tandingan. Dalam hadits riwayat Muslim tersebut Nabi secara eksplisit menggunakan istilah khalifah untuk kepala negara kaum muslimin: Jika dibaiat dua orang khalifah, maka bunuhlah yang paling akhir dari keduanya".
Tentang mekanisme pemilihan khalifah, apa yang terjadi pada masa khulafaur Rasyidin, dan diamnya mereka melihat mekanisme pemilihan Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali yang berbeda-beda, menunjukkan bahwa keempatnya adalah sah sebagai model. Hal ini karena ada sabda Nabi: "Ummatku tidak akan sepakat dalam kemungkaran". HT menyimpulkan bahwa kesepakatan (ijma') para sahabat (dan hanya berlaku untuk para sahabat Nabi) adalah sebuah sumber hukum.
Karena itu bagi HT mekanisme itu sangat jelas. Khalifah boleh dipilih secara langsung seperti Abu Bakar; atau dengan nominasi khalifah sebelumnya seperti Umar; atau dengan suatu komite pemilihan seperti Utsman atau dengan suatu pengambil alihan di saat terjadi vacuum of power seperti Ali. Keempat model ini semuanya absah pada saat yang tepat. Jadi keliru untuk mengatakan bahwa Islam atau sistem khilafah tidak memiliki model suksesi.
Sedang apa yang terjadi di masa dinasti Umayah, Abbasiyah atau Utsmaniyah adalah penyalahgunaan sistem nominasi. Namun bukan metode nominasinya sendiri yang salah. Dalam sistem demokrasi juga ada nominasi. Hampir semua penerus Perdana Menteri pada sistem demokrasi parlementer adalah dinominasikan oleh PM sebelumnya. Toh nominasi ini hanya akan berjalan dengan baik kalau diterima oleh Parlemen dan diperkuat lagi oleh pemilu berikutnya.
Dalam sistem khilafah, nominasi ini baru akan sah ketika ada baiat. Baiat adalah semacam kontrak antara umat (yang terwakili oleh tokoh-tokoh kunci kekuatan umat, yaitu di politik atau militer) yang siap taat dan membela seseorang agar menerapkan syariat Islam. Orang yang menerima baiat itulah yang kemudian menjadi khalifah, atau amirul mukminin, atau sultan atau sebutan lain yang sah.
Sebaiknya kalau kita meneropong suatu sistem pemerintahan, kita jangan hanya terpaku pada sistem suksesinya. Konstitusi negara manapun tidak hanya mengatur suksesi. Di UUD 45 hasil amandemen, soal suksesi hanya ada pada 3 pasal dari 37 pasal. Maka, ketika kita menilai kualitas sebuah negara, jangan pula hanya dilihat suksesinya. Kalau kita mau jujur, Indonesia ini meski sukses melakukan suksesi secara demokratis, tetapi kualitas kehidupan masyarakatnya justru semakin parah dan semakin jauh dari cita-cita proklamasi.
Sementara, se-despot apapun para khalifah Islam di masa lalu, mereka masih melindungi rakyatnya, mencerdaskannya, menjadikannya sejahtera, dan menorehkan sejarah peradaban emas Islam. Umar bin Abdul Azis dari bani Umayyah berhasil mensejahterakan rakyatnya dalam 2,5 tahun, padahal waktu itu kekuasaanya membentang dari Spanyol hingga Iraq. Khalifah al Rasyid dan al Makmun dari bani Abbasiyah mensponsori aktivitas keilmuan yang luar biasa di masanya. Al Mu'tashim Billah dengan tegas menindak suatu negara boneka Romawi yang serdadunya melakukan pelecehan seksual atas wanita muslimah di negeri itu. Bayangkan dengan apa yang diperbuat Republik Indonesia yang sangat demokratis pemilunya ini pada ribuan perempuan buruh migran yang tidak cuma dilecehkan namun juga disiksa di luar negeri? Al Qanuni dari bani Utsmaniyah berhasil menahan – untuk beberapa abad kemudian – laju imperialisme kekaisaran-kekaisaran Eropa saat itu (Habsburg Austria, Tsar Russia, dll). Andaikata khilafah Utsmani ini tidak pernah ada, barangkali Islam belum berkembang di Indonesia seperti saat ini.
Menganggap sistem khilafah awal sarat dengan nilai-nilai demokrasi justru menunjukkan kebutaan kita terhadap demokrasi. Demokrasi direduksi hanya dalam proses pemilu (demokrasi prosedural). Orang-orang Islam liberal pun sangat paham akan hal ini, sehingga merekapun menentang kalau orang hanya menggunakan demokrasi sebatas prosedural. Padahal dalam demokrasi itu juga ada asas sekulerisme (penetralan kehidupan publik dari acuan agama apapun), asas liberalisme (kebebasan berpikir, berpendapat dan berperilaku sepanjang tidak mengganggu kebebasan orang lain) serta asas kapitalisme (pasar bebas dengan modal sebagai panglima). Demokrasi boleh mempersoalkan apa saja (termasuk Islam), namun tidak boleh mempersoalkan ketiga asas pendampingnya. Sementara itu ide khilafah yang diusung HT sebenarnya tidak pernah mempersoalkan demokrasi sebagai prosedur, namun menentang keras tiga asas pendampingnya. Adakah demokrasi tanpa sekulerisme, liberalisme dan kapitalisme? Negara mana contohnya? Kalau anda yakin jawabannya ada, mungkin anda masih bermimpi! |
posted by Arief @ 22:59 |
|
|
|
|
|
Khilafah will save Palestine!
|
|
|
|
Dubes Palestina: Sistem Khilafah Bisa Selamatkan Palestina
Dutabesar Palestina untuk Indonesia Fariz Nave Mahdawi menyatakan, Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds yang berada di bumi Palestina bisa diselamatkan jika kaum Muslimin dipimpin oleh sebuah kekhilafahan. Mahdawi mengungkapkan hal tersebut dalam seminar sehari bertema "Kebangkitan Umat Islam dan Kehancuran Zionis Israel" di Jakarta hari ini, Kamis (30/8) yang diselenggarakan oleh Jamaah Muslimin (Hizbullah).
Mahdawi menyatakan, Palestina mengalami masa kejayaan pada masa khalifah Umar bin Khattab. Keruntuhan Palestina mulai terjadi ketika Zionis atas nama Perang Salib menjajah Palestina. Padahal akhirnya, kaum Zionis itu juga memerangi kaum Nasrani yang ada di Palestina.
Zionis berhasil merampas tanah Palestina lewat tangan pemerintah Inggris dengan Perjanjian Balfournya, yang merancang keberadaan tanah Palestina untuk berdirinya negara Israel.
"Kami orang-orang Palestina ditipu oleh intervensi Inggris yang menyerahkan Palestina pada Israel. Hingga orang-orang Yahudi eksodus besar-besaran ke Palestina, " kata Mahdawi.
Ia mengatakan, bukan tidak mungkin khalifah yang akan membebaskan Masjid al-Aqsha dan tanah Palestina dari cengkeraman Zionis Israel adalah khalifah dari luar Palestina. Seperti yang dilakukan Shalahuddin al-Ayyubi yang berasal dari suku Kurdi di Irak, yang membebaskan Masjid al-Aqsha dan wilayah Palestina dari penjajahan para Salibis.
*eramuslim
~~~~
Yes, brother and sister, khilafah will extinguish every enemy of Islam. There will be no tears, blood flood in every moslem land. Al-Quds, Sebrenica, Chechnya, Kosovo, Moro, Ambon, Afganistan, Iraq. Every moslem land Unite under khilafah.
Khilafah will conquer every land in the world. Paris, Berlin, Praha, Moskwa, Newcastle, Washington, Buenos Aires, Tokyo. Khilafah liberate humanbeing from every satanic rule, capitalism ideology. |
posted by Arief @ 22:48 |
|
|
Saturday, 25 August 2007 |
|
wake up moslem ummah! Khilafah will save every blood of moslem. There will be no tears of wife and children watching their husband and dad breathless. Behold, thy Lord said to the angels: "I will create a vicegerent on earth." They said: "Wilt Thou place therein one who will make mischief therein and shed blood?- whilst we do celebrate Thy praises and glorify Thy holy (name)?" He said: "I know what ye know not." (QS. 2:30) The revival of islam is very soon. Be the one who fight for it. Do not live your life in vain. Think about this deen, we are all need to stand together to gain the revival of Islam. Allahu Akbar !
*@century makassar, on the way to tamalanrea
|
posted by Arief @ 22:46 |
|
|
Wednesday, 22 August 2007 |
|
ayo rek, ojo sante2. wes dudu jamane sante! ojok sampe turu awan, dakwah iki perlu terus digalakno. ojok sampe kalah karo wong wong sing gak seneng umat bersatu. ilingo, bayarane wong wong iku mek duit teko amerika. bareng awak dewe, bayarane surgone gusti Allah... ayo .. ngenteni opo maneh !!
come on guys, do not relax. it's not the time for you to relax! do not take a nap, this work of da'wah must go on. dont loose to those who hate the ummah united. remember, they are paid with american dollars, while you, hamilud da'wah, paid with the heaven of Allah. Come on, what you are waiting for ?
Ayo kawan, jangan santai santai aja. sudah bukan jamannya lagi buat santai! jangan tidur siang, dakwah ini perlu terus digalakkan. jangan sampai kalah dengan orang orang yang tidak suka umat ini bersatu. ingat, mereka cuma dibayar dengan uang dolar amerika, sedangkan kita, dibayar dengan surga Allah .... ayo ! tunggu apa lagi ??
ayo cikali..tea mako santai2i..tenamo jamanna santai2...eded tea mako tindroi..dakwah ko cak...teako ri betai ma ana sikulu ka iyya ta lebbakang cini umat bersatu...nasikulu..doe ngasengji napikkiri doe dollar na amerika..ammba mo katte ngaseng surgayya mo ri eroki..ayo!! ewako cak..apa'pi nu tayang?? |
posted by Arief @ 21:59 |
|
|
|
|
|
Gus Sholah : Silahkan Memperjuangkan Khilafah
|
|
|
|
Silaturahmi Syekh Abu Kholil Jubir HT Sudan dengan Ulama Jatim
Masih dalam satu rangkaian dengan Agenda Besar Konferensi Khilafah Internasional 12 Agustus 2007 di GBK Jakarta, dua forum shilah ukhuwwah bersama ulama Sudan sekaligus juru bicara Hizbut Tahrir Sudan Asy Syekh Ibrahim Utsman Abu Khalil diselenggarakan DPD I HTI Jatim.
Forum pertama diselenggarakan di Ponpes An Najiyah Sidoresmo Surabaya Jumat 17 Agustus 2007 jam 20.00 – 22.30 WIB, dengan dihadiri 100 tokoh pro syariah (Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Bojonegoro), syabab HTI dan para santri An Najiyah. Dalam sambutannya, pengasuh pondok disampaikan KH Mas Muhammad Yusuf bin Ahmad Muhajir . Respon dan pertanyaan para undangan begitu antusias, di udara terbuka lantai atas pesantren yang bersahaja itu.
Keesokan harinya Sabtu 18 Agustus 2007 Syaikh Abu Khalil bersama rombongan DPP HTI dan DPD I HTI Jatim menuju Ponpes Tebuireng Jombang, Pesantren yang sangat disegani di Nusantara ini. Forum ke dua ini diselenggarakan di Masjid Pesantren dengan dihadiri 125 tokoh dari Jombang, Mojokerto, Nganjuk dan Tulungagung .
Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Shalahuddin Wahid (Gus Sholah) berkenan menyampaikan sambutannya, " Silakan memperjuangkan khilafah, selama dilakukan dengan cara yang baik dan tanpa kekerasan'. Dialog berlangsung begitu penuh semangat, sebagian besar dalam bahasa Arab langsung. Salah satu yang menyampaikan tanggapan adalah Prof DR Jamaluddin Mirri Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Di Pesantren asuhan Gus Sholah ini, Syekh Abu Khalil diterima dan disambut oleh para ulama tebuireng dan sekitarnya juga para santri yang sudah menunggu di Mesjid Pesantren.Sebagaimana pada pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan para Tokoh dan Alim Ulama di beberapa daerah, Jubir HT Sudan ini, senantiasa menekankan akan kewajiban menegakkan Khilafah Islam. Pada pertemuan ini Syekh mengawali pemamparan materinya dengan penjelasan tentang Islam sebagai mu'alij (solusi) atas segala permasalahan dalam kehidupan. Setelah itu beliau menjelaskan bahwa Islam tidak akan mungkin eksis dan menjadi solusi jika tidak ada pemerintahan yang akan menjadikan Islam sebagai undang-undang resmi di dalam sebuah Negara. Sebagaimana yang telah yang telah dibuktikan dalam sejarah Islam selama 13 abad.
Beliau juga berpesan kepada para ulama yang hadir agar senantiasa ada di barisan paling depan dalam perjuangan menegakkan khilafah. Karena para ulama lebih besar tanggung jawabnya dibanding umat secara umum. Para ulama banyak mengetahui apa yang tidak diketahui umat, termasuk dalam kewajiban menegakkan khilafah. Beliau mengingatkan para ulama jangan sampai menyembunyikan ilmu yang telah mereka ketahui. Karena Rasulullah bersabda: Siapa yang menyembunyikan Ilmu maka di Hari Kiamat kelak Allah akan mengendalikannya dengan kendali dari Api Neraka.
Di bagian akhir pembicaraannya Syekh Abu Khalil berharap agar Tebu Ireng bisa menjadi pusat perjuangan menegakkan khilafah, sebagaimana di jaman perjuangan kemerdekaan, Tebu Ireng telah menjadi pusat komando perjuangan memerdekaan Indonesia dari penjajah Belanda. Harapan syekh Abu Khalil ini disambut baik oleh para ulama yang hadir. Pada sesi Tanya jawab dan tanggapan beberapa ulama menyampaikan responnya. Mereka berharap agar Gus Sholah agar bisa merealisasikan harapan Syekh Abu Khalil tersebut. (Kantor Humas DPD I HTI Jatim) |
posted by Arief @ 21:27 |
|
|
Tuesday, 14 August 2007 |
|
|
KKI membuka mata Dunia !!
|
|
|
|
ALLAHU AKBAR !! ALLAHU AKBAR !!
Sunggu telah dekat umat islam menuju kebangkitannya. Alhamdulillah wa syukurillah... dengan rahmat Allah, Konferensi Khilafah Internasional telah sukses diselenggarakan di gelora Bung karno, Ahad 12 Agustus 2007 kemarin. Subhanallah, 100.000 lebih kaum muslimin memadati GBK. Warga Nahdliyin pun, nggak mau kalah ikut memadati GBK. Beberapa ulama indonesia menghadiri KKI dan menyampaikan orasi dan taushiyah nya. Ulama tersebut adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Pengasuh Ponpes Darut Tauhid Bandung, Jabar, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym),dan Ketua Umum Syariat Islam (SI) yang juga Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amrullah Ahmad.
liputan media masa internasional tentang KKI dapat dilihat pada link dibawah ini :
CNN : http://www.cnn.com/2007/WORLD/asiapcf/08/12/indonesia.rally.ap/index.html?iref=newssearch TURKS.US DAILY NEWS : http://www.turks.us/article~story~20070812233727278~mode~print.htm NASDAQ : http://www.nasdaq.com/aspxcontent/NewsStory.aspx?cpath=20070812%5cACQRTT200708120913RTTRADERUSEQUITY_0015.htm& BBC ONLINE : http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/6943070.stm http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/6942688.stm AFP Yahoo : http://news.yahoo.com/s/afp/20070812/wl_asia_afp/indonesiareligionpolitics_070812122751 ADNKronos International : http://www.adnkronos.com/AKI/English/Religion/?id=1.0.1196047038 Crosswalk International www.crosswalk.com/news/11551049/ INDEPENDENT Canada : www.iol.co.za/widgets/rss_redirect.php Times of INDIA : timesofindia.indiatimes.com/Islamists_hold_massive_rally_in_Jakarta_/articleshow/2275183.cms Middle East Times : www.metimes.com/storyview.php%3fStoryID=20070812-010122-9384r United Press International : www.upi.com/NewsTrack/Top_News/2007/08/12/activists_seek_single_muslim_state/8053/
dan masih 428 judul berita yang lain, bisa diakses melalui yahoo news : http://news.search.yahoo.com/news/search?p=caliphate&c= Alhamdulillah, berkumpulnya kaum muslimin kemaren di GBK bener2 membuka mata dunia !
berikut juga beberapa berita di media nasional : SCTV : http://www.liputan6.com/news/?id=145934&c_id=1 METROTV : http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=43774 http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=43787 http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=43798 SINDO : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/nasional/hizbut-tahrir-siap-gandeng-parpol.html KOMPAS : http://www.kompas.co.id/ver1/Nasional/0708/12/094847.htm REPUBLIKA : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=303177&kat_id=3 ERAMUSLIM : http://www.eramuslim.com/berita/nas/7812181948-banyak-tokoh-tak-hadir-konferensi-khilafah-tetap-semarak.htm http://www.eramuslim.com/berita/bc2/7812150239-muhammad-ismail-yusanto-khilafah-mampu-selamatkan-nkri.htm http://www.eramuslim.com/berita/nas/7813093243-muhammadiyah-ide-khilafah-baik-tapi-sulit-realisasikannya.htm
Juga ada news dalam bentuk video, dari ABC tv, http://cosmos.bcst.yahoo.com/up/news?ch=1105621&cl=3676863&lang=en aneh aja, ketika ABC yang notabene tv amerika, negara kafir terbesar didunia, meliput KKI, masih ada juga tv lokal yang gak ngliput KKI. uhm, tv lokal mana ya? BATU tv, Malang TV ?? :D
ALLAHU AKBAR !! pertolongan itu sudah didepan mata, ya ayyuhal Muslimin !! |
posted by Arief @ 16:20 |
|
|
|
|