|
Wednesday, 22 August 2007 |
|
|
Gus Sholah : Silahkan Memperjuangkan Khilafah
|
|
|
|
Silaturahmi Syekh Abu Kholil Jubir HT Sudan dengan Ulama Jatim
Masih dalam satu rangkaian dengan Agenda Besar Konferensi Khilafah Internasional 12 Agustus 2007 di GBK Jakarta, dua forum shilah ukhuwwah bersama ulama Sudan sekaligus juru bicara Hizbut Tahrir Sudan Asy Syekh Ibrahim Utsman Abu Khalil diselenggarakan DPD I HTI Jatim.
Forum pertama diselenggarakan di Ponpes An Najiyah Sidoresmo Surabaya Jumat 17 Agustus 2007 jam 20.00 – 22.30 WIB, dengan dihadiri 100 tokoh pro syariah (Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Bojonegoro), syabab HTI dan para santri An Najiyah. Dalam sambutannya, pengasuh pondok disampaikan KH Mas Muhammad Yusuf bin Ahmad Muhajir . Respon dan pertanyaan para undangan begitu antusias, di udara terbuka lantai atas pesantren yang bersahaja itu.
Keesokan harinya Sabtu 18 Agustus 2007 Syaikh Abu Khalil bersama rombongan DPP HTI dan DPD I HTI Jatim menuju Ponpes Tebuireng Jombang, Pesantren yang sangat disegani di Nusantara ini. Forum ke dua ini diselenggarakan di Masjid Pesantren dengan dihadiri 125 tokoh dari Jombang, Mojokerto, Nganjuk dan Tulungagung .
Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Shalahuddin Wahid (Gus Sholah) berkenan menyampaikan sambutannya, " Silakan memperjuangkan khilafah, selama dilakukan dengan cara yang baik dan tanpa kekerasan'. Dialog berlangsung begitu penuh semangat, sebagian besar dalam bahasa Arab langsung. Salah satu yang menyampaikan tanggapan adalah Prof DR Jamaluddin Mirri Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Di Pesantren asuhan Gus Sholah ini, Syekh Abu Khalil diterima dan disambut oleh para ulama tebuireng dan sekitarnya juga para santri yang sudah menunggu di Mesjid Pesantren.Sebagaimana pada pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan para Tokoh dan Alim Ulama di beberapa daerah, Jubir HT Sudan ini, senantiasa menekankan akan kewajiban menegakkan Khilafah Islam. Pada pertemuan ini Syekh mengawali pemamparan materinya dengan penjelasan tentang Islam sebagai mu'alij (solusi) atas segala permasalahan dalam kehidupan. Setelah itu beliau menjelaskan bahwa Islam tidak akan mungkin eksis dan menjadi solusi jika tidak ada pemerintahan yang akan menjadikan Islam sebagai undang-undang resmi di dalam sebuah Negara. Sebagaimana yang telah yang telah dibuktikan dalam sejarah Islam selama 13 abad.
Beliau juga berpesan kepada para ulama yang hadir agar senantiasa ada di barisan paling depan dalam perjuangan menegakkan khilafah. Karena para ulama lebih besar tanggung jawabnya dibanding umat secara umum. Para ulama banyak mengetahui apa yang tidak diketahui umat, termasuk dalam kewajiban menegakkan khilafah. Beliau mengingatkan para ulama jangan sampai menyembunyikan ilmu yang telah mereka ketahui. Karena Rasulullah bersabda: Siapa yang menyembunyikan Ilmu maka di Hari Kiamat kelak Allah akan mengendalikannya dengan kendali dari Api Neraka.
Di bagian akhir pembicaraannya Syekh Abu Khalil berharap agar Tebu Ireng bisa menjadi pusat perjuangan menegakkan khilafah, sebagaimana di jaman perjuangan kemerdekaan, Tebu Ireng telah menjadi pusat komando perjuangan memerdekaan Indonesia dari penjajah Belanda. Harapan syekh Abu Khalil ini disambut baik oleh para ulama yang hadir. Pada sesi Tanya jawab dan tanggapan beberapa ulama menyampaikan responnya. Mereka berharap agar Gus Sholah agar bisa merealisasikan harapan Syekh Abu Khalil tersebut. (Kantor Humas DPD I HTI Jatim) |
posted by Arief @ 21:27 |
|
|
|
|