Pada tanggal 1 Safar al Murajjab 1428 H, bertepatan dengan 19 februari 2007, Amir Hizbut Tahrir Syaikh Atha' Abu Rushtha menulis surat kepada syabab [aktifis] Hizbut Tahrir Palestina setelah mereka mendapatkan beberapa serangan fisik dari pihak penguasa palestina. Serangan tersebut didapat setelah Syabab Hizbut Tahrir Palestina menyebarkan 2 leaflet, yang pertama adalah seruan kepada faksi yang berseteru, Fatah dan Hamas agar berhenti menumpahkan darah dengan sia - sia untuk posisi yang diwariskan oleh zionis dan pihak barat kepada mereka. Leaflet yang kedua mengekspos persetujuan Mekkah agar tidak dilanjutkan kearah pengakuan atas negara ilegal bernama israel.
Terjemahan ringkas dari surat tersebut adalah sebagai berikut :
- Surat tersebut dibuka dengan sebuat ayat
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. QS Al Ankabut [29:69] - Lalu beliau berkata, "Saya menyadari kalau kalian mengalami penganiayaan dan darah kalian ditumpahkan. Ketika tragedi ini membuat saya sangat bersedih, dalam waktu yang sama hal ini menyenangkan saya" ... "Apa yang membuat saya senang adalah bagaimana kalian memegang kebenaran dengan begitu tabah, dengan sabar menghadapi penganiayaan dan kalian secara terbuka menunaikan perintah Allah SWT. Hal ini mengingatkan saya kepada ketabahan pada sahabat dalam kebenaran dan kesabaran walaupun mereka menderita. Saya memberi kabar gembira kepada syabab, dalam perjuanan ini mereka mendapatkan bagian seperti para sahabat ra, dalam hal pahala dan kemenangan"
- Syaikh Atha' Abu Rushtha lalu mendiskusikan apa yang menyakitkan baginya adalah kaum muslimin yang menyatakan syahadat bisa melakukan kekejaman terhadap kaum muslimin yang lain untuk melancarkan jalan pengakuan negara israel. Beliau menambahkan "Seharusnya mereka merasakan kebencian dan dendam atas keputusan itu, tapi mereka malah menari dengan sangat senang ketika darah mereka sendiri ditumpahkan di tanah Isra' Mi'raj".
- Beliau membantah adanya manipulasi kepada kaum muslimin tentang persetujuan Mekkah sebagai kemenangan, karena secara fakta persetujuan ini adalah sebuah pengkhianatan.
- Ketika syabab mencoba untuk memaparkan hal ini melalui leaflet dan diskusi - diskusi, mereka mendapatkan pukulan dan ancaman dengan senjata. Hal ini mengarah pada loyalitas yang tidak pada tempatnya, dimana zionist menyatakan "tidak akan mundur sampai para pemimpin [palestina] menyetujui keinginan mereka secara penuh sedemikian halnya dengan pendukung mereka sebelumnya".
- Syaikh Atha' Abu Rushtha memaparkan pengekangan mereka yang mengagumkan .. "Walaupun penderitaan dan penganiayaan oleh kaum muslimin yang sedang memimpin, jangan melakukan balas dendam kepada mereka akan tetapi kita taruh simpati kepada mereka dan keadaan sulit mereka. InsyaAllah, penutup mata mereka akan segera tersingkap, dan mereka segera menyadari bahwa kalian adalah orang yang mendoakan mereka, menerima nasihat kalian, dan mereka akan berbalik kepadamu seperti saudara nabi Yusuf as. berkata :"
قَالُواْ تَاللّهِ لَقَدْ آثَرَكَ اللّهُ عَلَيْنَا وَإِن كُنَّا لَخَاطِئِينَ Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)". QS Yusuf [12:91] - Beliau menambahkan, "Kepada saudara saudara yang telah menuntun kaum muslimin kepada kebenaran dan fakta, dan darah mereka ditumpahkan oleh kaum muslimin yang telah tersesat, Rasulullah bersabda : "
«ما من مسلم يشاك شوكة فما فوقها إلا رفعه الله بها درجة، وحط عنه بها خطيئة» رواه مسلم. "No calamity befalls a Muslim but that Allah expiates some of his sins because of it and raises him a level even though it was the prick he receives from a thorn". [Narrated by Muslim]" - Beliau mengakhiri suratnya dengan pujian kepada syabab.
Tertanggal 1 Safar al Murajjab, 1428 H bertepatan dengan 19/02/2007 |