|
Thursday, 24 April 2008 |
|
|
Standar ganda mensikapi ahmadiyah
|
|
|
|
Kerja konspirasi internasional / new world order semakin menguatkan cengkeramannya di indonesia. Pola / image yang mereka bangun saat ini dalam memperjuangkan eksistensi ahmadiyah hampir mirip dengan kala mereka memperjuangkan eksistensi yahudi pasca PD II. Mengedepankan perasaan, mereka berusaha membangung image di masyarakat bahwa ahmadiyah telah didzalimi, dirampas hak hidupnya, dan sederet lagi alasan alasan berbau HAM yang tidak masuk akal. Sekali lagi standar ganda digunakan. Sekali lagi pula Umat Islam dikecewakan. Ahmadiyah yang sudah jelas - jelas memalsukan ayat - ayat suci Al-Quran. Sudah jelas - jelas pula Umat Islam berteriak untuk membubarkan ahmadiyah. Namun mata dan hati mereka tertutup. Alih - alih memperhatikan pendapat mayoritas kaum muslimin, para pemimpin negeri ini seolah hanya membuka telinga kepada segelintir orang liberal yang tidak ingin kebebasan beragama [baca:kebebasan menginjak agama] mereka tertindas. Sampai kapan lagi... Umat ini terhinakan? Umat Islam harus bersatu-padu berjuang demi Izzatul Islam, karena KEMENANGAN itu bukan hadiah tanpa usaha, melainkan buah dari PERJUANGAN.
Berjuang terus, my brothers and sisters in Islam... ALLAHU AKBAR !!!
Artikel terkait : FUI Imbau Jangan Ada Provokasi Jangan Terprovokasi dengan Watimpres, SKB Ahmadiyah Harus Terbit SKB Pelarangan Ahmadiyah Belum Turun, Masih Digodok |
posted by Arief @ 05:17 |
|
|
Tuesday, 1 April 2008 |
|
|
Reaksi Seorang Muslim Terhadap film Fitna
|
|
|
|
the case : beberapa waktu yang lalu, seorang anggota parlemen belanda, Geert Wilders membuat film anti-Islam dan melecehkan Alquran yang berjudul fitna. Film ini menimbulkan reaksi keras kaum muslimin diseluruh dunia. Lantas apakah kasus ini bisa dilabeli dengan kata "ISLAMOPHOBIA" atau akan lebih cocok jika dilabeli dengan kata "INSULTING" ? Saya rasa, pembuatan dan penayangan film FITNA ini adalah INSULTING, karena sudah terlalu offensive dan mencederai perasaan kaum muslimin.
What Would we -moslem- Do? Ngomong - ngomong mengenai jatidiri manusia, salah satu naluri yang dibawa manusia sejak lahir adalah naluri mempertahankan diri [gharizah al-baqa]. Mau orang itu kulit putih, hitam, merah, ato coklat sekalipun, kalo ditonjok kepalanya ya bakal balas nonjok. Mau orang itu matanya coklat, biru, ijo ato hitam, kalo ibunya dihina habis habisan, ya bakal marah.
Begitu pula dengan kaum muslimin. Jika agama nya diinjak, Al-Qur'annya dirobek-robek dan diludahi, dan Rasulnya disamakan dengan binatang, sudah secara naluri kaum muslimin itu berontak marah. Karena apa? Karena agama yang diyakininya dihina, karena kitab suci nya dinodai, dan manusia yang dicintai lebih dari apapun di dunia ini dihina.
Ini bukan waktunya maaf - memaafkan. Bukan pula waktunya rekonsiliasi damai dengan para penghina Islam. Maka sudah seharusnyalah seorang muslim MARAH atas sebuah penghinaan.
What would you do ?? Memaafkan begitu saja? Maka mereka - para penghina Islam - akan tertawa terbahak bahak. "Tuh liat, orang islam !! Bodoh banget nah, agamanya dihina gak marah. Kitab sucinya di nodai, gak bereaksi. Rasulnya disamakan dengan binatang, tenang tenang aja. Malah kita dimaapin. Hahahah. Dasar orang islam gak punya pendirian !!!"
Marah, kalo bisa membungkam mulut kotor mereka selama lamanya dengan mememisahkan leher dan badan para penghina islam? Maka mereka - para penghina Islam - akan mencibir islam. "Tuh liat, orang islam !! Kejem banget kan? Sok suci bisa menghakimi orang, sok suci bisa menentukan seseorang gak pantas hidup hanya karena mengucapkan beberapa kalimat saja. Ini kan jaman kebebasan? semua orang layak untuk mengemukakan pendapatnya. Jauhi islam deh !! Orangnya kejem, suka bunuh orang !!"
Diam saja, gak bereaksi? Maka mereka - para penghina Islam - akan bingung. "Huhm? Orang islam mana ya? Perasaan gw udah publish hinaan gw di youtube, liveleak, metacafe dll, koq gak ada reaksi? Apa udah gak ada ya orang islam di dunia ini? "
Lalu, apa sebaiknya yang harus kita lakukan sebagai seorang muslim??
Mudah saja. Simply, dont give a damn to what they said about our reactions. Kalo kita berpikir apa yang akan mereka pikirkan ketika kita melakukan sesuatu, maka jadilah kita seorang follower, seorang yang terjajah, yang bertindak sesuai dengan apa yang dikatakan seseorang kepada kita, tanpa melihat kata2 orang tersebut benar atau salah. In this case, dengan action penghinaan yang telah mereka lakukan, mereka udah ada label "SALAH" di kening mereka, dan tidak seharusnyalah kita kaum muslimin menuruti apa kata mereka.
Kita kembalikan kepada islam, apa yang seharusnya seorang muslimin lakukan ketika agamanya dilecehkan.
Dari Ibn 'Abbas radhiyallah 'anhu berkata: "Ada seorang lelaki buta, yang mempunyai budak Ummu Walad. Wanita tersebut selalu mencaci Nabi saw. Dia pun melarangnya, namun wanita itu tidak berhenti. Dia juga mencegahnya, namun wanita itu tetap tidak bergeming. Pada suatu malam, wanita itu menghina Nabi saw., maka lelaki tadi mengambil kapak, dan mengayunkan ke perut wanita itu hingga robek, hingga wanita itu terbunuh. Tatkala tiba waktu pagi, dia mengemukakan kasus tersebut kepada Nabi, beliau pun mengumpulkan orang-orang seraya bersabda, "Allah telah memuji seorang lelaki yang tidak melakukan selain apa yang menjadi hakku kepadanya." Orang buta itu pun berdiri, membelah kerumunan orang, sembari merayap dia berjalan hingga duduk di depan Nabi. Dia berkata, "Wahai Rasulullah, akulah orangnya. Dia telah menghinamu, dan aku pun telah melarangnya, tetapi dia tidak menghiraukan. Aku mencegahnya, dia pun tidak bergeming. Dari wanita itu, aku dikarunia dua anak lelaki seperti permata, dia pun sangat menyayangiku. Namun, tadi malam ketika dia mulai menghinamu, aku pun mengambil kapak dan kuayunkan ke perutnya hingga robek…"
Maka sudah sepantasnya darah mereka -para penghina Islam, Al-Quran dan Rasulullah pbuh- ditumpahkan dan mulut mereka dibungkam. Karena halal darah mereka untuk ditumpahkan. Hendaknya kaum Muslim saling bahu-membahu untuk membela kesucian Islam, Al-Quran dan Rasulullah saw. Gairah untuk membela Islam, Al-Quran dan Rasulullah saw. juga tidak hanya sebatas marah, tetapi hendaknya kaum Muslim berpegang teguh pada syariah Islam dan sunah rasul, dan membela risalah yang dibawa oleh Rasullullah saw.
Freedom of speech Akar dari kasus ini adalah bukan karena apa yang mereka bilang islamophobia, melainkan karena mereka benci Islam, dan ingin menghina Islam. Yang mereka anut selama ini adalah paham kebebasan. Salah satu diantara kebebasan tersebut adalah Freedom of speech. Mereka menganggap manusia bebas sebebas bebasnya untuk melakukan apapun, termasuk penghinaan. Maka, pengembangan dari freedom of speech adalah freedom to insult, freedom to speak badwords, dan freedom freedom yang lainnya.
Sudah jelas, asas freedom - freedom ini sangat labil, sangat tidak berdasar pada suatu aturan yang jelas. Dengan freedom - freedom ini, manusia adalah binatang. Bebas sebebas bebasnya melakukan aktifitas. Maka layakkah asas Freedom of Speech ini kita pakai? Padahal, jelas sekali, kita manusia, makhluk yang beradab, bukan seekor binatang. |
posted by Arief @ 10:49 |
|
|
|
|